awa timur yang memiliki ibukota di Surabaya memang terkenal akan kebudayaannya yang khas. Namun, tidak hanya itu saja, pasalnya cerita rakyat Jawa Timur dengan legendanya juga telah tersohor. Bagi anda yang belum tahu, berikut ini akan dibahas beberapa cerita rakyat dari Jawa Timur yang akan menambah wawasan anda.
Kumpulan Cerita Rakyat dari Jawa Timur yang Perlu Anda Tahu
-
Sura Alap Alap dan Ikan Tageh
Untuk kisah dari Jawa Timur satu ini memiliki latar di jaman Belanda atau ketika Indonesia masih dijajah oleh kompeni. Berkisah tentang Sura Alap Alap yang mendapatkan tugas untuk mengusir penjajah di Jawa Timur, namun kompeni tersebut memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak dan senjata mereka pun lebih canggih dibandingkan dengan makhluk pribumi.
Dengan kondisi tersebut, akhirnya Sura Alap Alap mengajak semua penduduk untuk pergi dari tempat tersebut. Namun, ajaibnya tiba tiba dusun tersebut berubah menjadi telaga yang dipenuhi oleh ikan tageh. Penjajah yang melihat hal tersebut akhirnya berhasil kabur lantaran tidak ada lagi penduduk yang bisa dijajah.
Setelah itu, Sura Alap Alap pun menyuruh penduduk untuk kembali lagi ke dusun tersebut dan air yang ada di dusun telah kering, sehingga dapat kembali ditinggali. Namun, Sura Alap Alap memberi perintah kepada penduduk sekitar untuk jangan memakan ikan Tageh karena ikan tersebut yang telah menolong mereka dari penjajah.
-
Asal Usul Reog Ponorogo
Cerita rakyat Jawa Timur satu ini memang telah populer dan tersohor bahkan di luar Jawa Timur. Dikisahkan jika dulunya terdapat seorang putri kerajaan dengan paras yang sangat cantik jelita. Putri tersebut bernama Dewi Sanggalangit, yang merupakan putri dari Kerajaan Kediri. Putri yang cantik ini mengadakan sayembara jika seseorang ingin menikahinya diharuskan untuk menyajikan pertunjukan.
Namun bukan sembarang pertunjukan, melainkan harus ada tarian yang diiringi dengan musik gamelan, binatang dengan kepala dua dan juga barisan yang berisikan kuda kembar. Syarat yang cukup sulit tersebut membuat banyak orang mundur, namun lain halnya dengan Kelana Swandana dan juga Singabarong.
Karena Singabarong yang kesulitan untuk memenuhi syarat tersebut akhirnya menyuruh sang Patih untuk memata matai Kelana Swandana. Hal ini lantaran Kelana telah menyiapkan semuanya kecuali binatang kepala dua. Sehingga, Singabarong pun menyerang Kelana. Namun Kelana tahu niat buruk dari pesaingnya tersebut dan akhirnya menghabisi pasukan dari Singabarong.
Karena Kelana memiliki kekuatan yang cukup sakti, akhir ia pun mengubah Singabarong menjadi harimau yang memiliki kepala burung merah. Hal ini tentunya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari sayembara yang diminta oleh Dewi Sanggalangit. Dengan syarat tersebut, Kelana pun berhasil untuk mempersunting putri cantik tersebut.
Akhirnya Kelana Swandana dan Dewi Sanggalangit pun melangsungkan pernikahan. Sejak saat tersebut, pertunjukan yang serupa terus menerus digelar dan hingga saat ini disebut dengan Reog Ponorogo. Pertunjukan satu ini memang kerap kali menjadi budaya dan ciri khas dari masyarakat Jawa Timur di perhelatan Nasional. Sehingga pastinya telah banyak orang yang tahu tentang pertunjukan satu ini.
Itulah dua kisah atau cerita rakyat dari Jawa Timur yang perlu anda tahu. Dengan cerita rakyat tersebut, anda pun menjadi tahu bagaimana munculnya pertunjukan dari Reog Ponorogo. Meskipun terkadang cerita yang dikisahkan tidak masuk akal atau diluar nalar manusia, namun beberapa orang meyakini bahwa kisah tersebut memang benar benar ada dan terjadi di masa lampau.