Saat ini, minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi diambil dari berbagai pertambangan minyak bumi yang tersebar di beberapa tempat. Minyak bumi atau crude oil kemudian diolah menjadi berbagai macam olahan yang pada akhirnya digunakan untuk memenuhi sumber energi maupun berbagai macam kebutuhan masyarakat. Tanpa disadari, ada banyak hasil pengolahan minyak bumi yang digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, akan lebih baik bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan minyak bumi serta apa saja contoh hasil olahan minyak bumi.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
Secara umum, proses pengolahan minyak bumi dapat dibedakan menjadi beberapa proses yaitu proses destilasi, perengkahan (cracking), ekstraksi, kristalisasi, dan pembersihan dari kontaminasi (treating). Setiap proses tersebut menggunakan beberapa macam campuran bahan kimia. Salah satunya adalah zeolite molecular sieve yang berfungsi sebagai katalis dalam berbagai proses reaksi kimia pengolahan minyak bumi.
Proses destilasi merupakan sebuah proses pemisahan minyak bumi berdasarkan titik didihnya menjadi beberapa fraksi tertentu. Proses perengkahan atau cracking merupakan sebuah proses dimana terjadi pengubahan struktur berbagai senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi. Seperti yang telah diketahui, minyak bumi terdiri dari berbagai macam hidrokarbon dengan panjang rantai yang berbeda. Dalam proses ini, hidrokarbon akan mengalami isomerisasi, reformasi, alkilasi, pemecahan rantai, maupun polimerisasi. Setelah proses cracking selesai, minyak bumi akan diolah lebih lanjut melalui proses ekstraksi. Minyak bumi akan dibersihkan dengan beberapa macam pelarut (solvent). Kemudian, minyak bumi akan diolah melalui proses kristalisasi yang merupakan proses pemisahan berdasarkan titik cair. Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses treating atau pembersihan dari zat – zat yang mengkontaminasi produk minyak bumi. Umumnya, proses treating dilakukan dengan beberapa zat kimia seperti NaOH dan proses hidrogenasi.
Macam – Macam Hasil Olahan Minyak Bumi
Minyak bumi yang telah diolah melalui beberapa proses di atas akan menghasilkan beberapa produk olahan minyak bumi. Produk tersebut digunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat. Salah satu produk olahan minyak bumi adalah Liquefied Petroleum Gas (LPG). Umumnya, minyak bumi yang mengandung hidrokarbon propana, butana., dan propylene akan menghasilkan LPG dan menjadi produk fraksi pertama minyak bumi. Produk minyak bumi ini digunakan untuk bahan bakar baik untuk kebutuhan rumah tangga, restoran, maupun industri rumahan.
Sementara itu, hasil fraksi kedua dari pengolahan minyak bumi adalah petroleum eter. Produk petroleum eter merupakan salah satu contoh pelarut organik yang sering digunakan di laboratorium dan didapatkan dari hasil pengolahan minyak bumi. Fraksi ketiga dari pengolahan minyak bumi adalah nafta yang merupakan pelarut non polar sekaligus cairan pembersih. Sementara itu, fraksi keempat dari hasil pengolahan minyak bumi adalah bensin. Umumnya, bensin memiliki hidrokarbon dengan rantai C5 – C10. Bensin digunakan sebagai bahan bakar berbagai macam kendaraan bermotor dan mesin.
Fraksi kelima dari hasil pengolahan minyak bumi adalah kerosin. Hidrokarbon yang terdapat dalam kerosin memiliki rantai sekitar C12 – C18. Umumnya, kerosin digunakan sebagai bahan bakar minyak tanah maupun bahan bakar mesin jet. Fraksi keenam dari hasil pengolahan minyak bumi adalah solar yang digunakan untuk bahan bakar mesin diesel. Umumnya, solar memiliki hidrokarbon dengan rantai C12 ke atas. Sedangkan fraksi ketujuh dari hasil pengolahan minyak bumi oli, lilin parafin, maupun aspal. Hidrokarbon yang terdapat dalam fraksi ketujuh ini merupakan hidrokarbon dengan rantai C20 ke atas.