Yuk Simak Contoh Perilaku Jujur Untuk Diterapkan Di Rumah, Di Sekolah, Dan Lingkungan

Sifat dan kepribadian orang memang tidak bisa dilihat dari bagian luarnya saja. Tapi juga tidak bisa dipungkiri bahwa kejujuran menjadi nilai yang harus diterapkan dimana saja. Seperti saat di rumah, sekolah, atau masyarakat. Tapi tahukah Anda contoh perilaku jujur apa yang kerap dianjungkan di setiap situasinya? Berikut ulasan yang harus Anda ketahui.

Penerapan nilai dan sifat Jujur Di Rumah

Anak menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah. Bersama dengan orang tua dan sanak saudara, peran jujur sendiri mungkin sudah ditanamkan sejak usia dini. Pada dasarnya fungsi dari nilai ini sendiri tak lepas dari upaya untuk lebih menghargai serta hormat dengan lingkungan rumah, keluarga, dan juga sekitarnya.

Jika diperhatikan secara benar, hal pertama yang bisa disebut sebagai penerapan nilai jujur adalah mengakui kesalahan dan berkata sebenar benarnya kepada orang tua. Setiap orang memiliki salah, begitu pula dengan anak. Dengan jujur, maka orang tua pun akan tahu seluk beluk masalah atau alasan. Hal ini pula yang membantu anak untuk lebih bertanggung jawab.

Kejujuran tersebut juga menyangkut memberitahukan hasil ujian, proses belajar, dan hal berkaitan dengan pendidikan lainnya. Perilaku jujur ini masih berkaitan erat dengan lingkungan sekolah, namun juga memberi impak besar pada lingkungan rumah. Tak terhenti disitu, anak pun dapat belajar lebih menghargai dan bertanggung jawab dengan cara lain.

Si buah hati bisa diajarkan untuk membantu berbelanja dan mengembalikan kelebihan uang. Efek dari kebiasaan ini pun akan membantu si kecil untuk menghindari kebiasaan buruk seperti mencuri atau mengambil barang sembarangan. Jujur dalam berbicara dan bertindak bisa dilakukan setiap hari.

Penerapan perilaku Jujur Di Sekolah

Di dalam sekolah pun si kecil kerap diharapkan untuk terus menerapkan sikap dan nilai kejujuran. Dalam hal ini, contoh perilaku jujur yang tampak hadir dalam keseharian si kecil dalam menjalani waktunya di kelas. Interaksi dan aktivitas yang dilakukan akan mencerminkan kejujuran si buah hati.

Yang paling umum adalah kejujuran dalam mengerjakan tugas dan ujian. Menyontek adalah sifat tercela yang dinilai tidak jujur. Berbohong akan suatu informasi  atau hal tertentu pun menjadi sifat tidak jujuran pada subjek berbicara. Tidak hanya itu, perilaku jujur pun juga mengarah pada menghindari sifat tercela seperti mencuri atau mengambil barang milik teman.

Penerapan nilai Jujur Di Masyarakat

Di dalam lingkup masyarakat sendiri, nilai kejujuran dan tidak jujur dapat ditemukan dengan mudah. Hal yang paling umum adalah masalah berbohong dan fitnah. Kedua hal negatif ini dapat mengarah pada efek yang lebih besar dan buruk. Seperti pencemaran nama orang yang dapat berakhir ke balik jeruji penjara jika masalah semakin membesar.

Beberapa hal yang mungkin cukup banyak terjadi adalah tidak patuh dengan peraturan. Seperti di sekolah, masyarakat juga memiliki peraturan sendiri. Yang mana bisa berupa aturan kecil seperti tidak mengebut hingga aturan adat. Bahkan, di jalan raya saja sudah ada beberapa peraturan lalu lintas yang seharusnya dituruti untuk menghindari masalah.

Itulah ke tiga lingkungan yang hendaknya harus menerapkan sifat jujur yang layak. Terutama untuk anak di usia sekolah dasar, yang mana masih membutuhkan bimbingan orang sekitar. Secara tidak langsung, sifat dan nilai kejujuran ini sudah banyak ditemukan sebagai materi pelajaran soal tema 1 kelas 1 SD subtema 1. Masih banyak peraturan lain yang bisa diajari secara otodidak.