Batik Parang bagian dari Motif Batik Solo yang terkenal. Motif batik parang sudah tekenal pada masa kadipaten Kartasura pada tahun 1600.
Parang memiliki makna dan nilai yang paling besar juga tertua. Tidak menyerah, perjuangan dan jalinan yang erat terdapat pada makna parang ini dengan bukti pola yang saling berkesinabungan.
Sejarah Batik Parang
Batik parang pada masa kerajaan tidak boleh ada yang menggunakannya selain petinggi kerajaan. Dan sakral bagi siapapun yang memakinya. Batik paling tua semenjak kurang lebih 500 tahun yang lalu. Motif parang diukur besar kecilnya motif dalam lingkup sosial kerajaan menandakan status sosial. Dan diartikan meneruskan perjuangan orangtua setelah gugur dari peperangan.
Jenis Motif Batik Parang
1. Parang rusak
Dengan motif huruf S yang saling terhubung dan ombak laut menjadi ide dalam motif parang rusak.
Makna batik ini berarti semangat juang, kesjahteraan dan silahturahmi yang erat.
2. Parang tuding
Tuding berarti menunjuk,tunjuk dengan disamakan dengan jari telunjuk. Dengan harapan dapat menunjukan hal baik dan memberikan tuladha atau contoh. Motif ini digunakan oleh sesepuh sekitar keraton. Namun seringin perkembangan zaman parang tuding bisa digunakan tua dan muda.
3. Parang Kusumo
Motif batik parang yang hanya digunakan oleh keturunan sultan atau raja. Dengan memiliki makna perjuangan untuk landasan hidup untuk mencapai kebahagian.
Pada masa sekarang motif ini digunakan calon pengantin adat jawa.
4. Parang Curigo
Pola menyerupai keris tanpa warangko dan dengan betuk sejajar belah ketupat atau persegi dengan kemiringan 45 derajat. Makna dari motif batik parang curigo supaya menjadi manusia yang cerdas, wibawa dan memiliki ketenangan.
5. Parang Pamor
Pamor berarti aura yang bercahaya. Siapapun yang memakainya akan terlihat wibawa dan aura sangat terpancar.
6. Parang Slobong
Pada masa kerajaan, motif ini dikenakan untuk acara pemakaman raja. Namun semakin berjalannya waktu, di kenakan dalam upacara dilantiknya seorang pemimpin. Dengan makna parang slobong yaitu sabar dalam memimpin, keteguhan juga ketelitian.
7. Parang Barong
Barong dengan arti kebesaran. Dan dengan ciri motif yang nampak besar diciptakan Sultan Agung Hanyokrokusumo.
8. Parang Klitik
Dengan pola kecil dan halus menandakan feminim untuk wanita. Dan khusus di gunakan oleh puteri raja pada masa lampau. Dengan nilai yang kelemah lembutan bagi setiap perempuan.
9. Parang Centung
Centung atau centong sendok besar untuk mengambil nasi. Dan di pakai untuk acara adan mintoni atau tujuh bulanan kehamilan adat jawa.
10. Parang Rusak Barong
Motif ini dipadukan oleh 2 motif batik parang rusak dengan barong. Dengan dimodifasiki kekinian membuat terlihat modern
11. Parang Cantel
Dengan garis lengkung dengan sudut 45 derajat. Motif ini dikatakan terbaru dari motif batik parang yang terkenal lama.
Dari berbagai jenis motif parang akan membuat kamu semakin mengerti dan memahami pesan yang terkandung dalam tiap motif yang disajikan. Dari motif parang yang masih melekat dan kental dengan tradisi kuno.
Namun karena zaman yang makin berkembang banyak kombinasi parang yang satu dengan yang lain sehingga membentuk dinamika yang mencuri perhatian. Tetapi dengan begitu dari motif batik parang tersendiri tidak meninggalkan filosofinya. Dengan berbagai macam warna dasar yang di modif untuk kesan kekinian. Sehingga bisa dikatakan motif batik ini cocok untuk baju batik Pria Modern.
Dari motif parang yang semakin modern siapapun bisa memakainya tanpa terkecuali, karena berbeda dengan masa kerajaan yang tidak boleh menggunakan sembarangan kain batik motif parang tertentu.