Memahami Sistematika Penulisan Sebuah Karya Tulis Ilmiah

Penyusunan sebuah karya tulis ilmiah tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Penyusunan sebuah karya tulis ilmiah harus sesuai dengan pedoman sistematika penulisan. Karya tulis ilmiah memiliki beragam jenis, seperti jurnal, makalah, skripsi, tesis, desertasi, proposal penelitian, dan lain-lain. Setiap jenis karya tulis ilmiah memiliki sistematika penulisan yang berbada tetapi memilikigaris besar yang sama.

Sistematika penulisan adalah sebuah metode atau urutan dalam menyelesaikan sebuah riset, penelitian, maupun sebuah karya tulis. Dengan menggunakan sistematika penulisan, sebuah karya tulis dapat tersusun dengan rapi, runtut dan sistematis. Sistematika penulisan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan sebuah karya tulis agar penyusunan sebuah karya tulis menjadi lebih mudah. Seseorang akademisi dan seorang yang bekerja sebagai jasa penulis artikel atau karya tulis lain sebaiknya memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah. Pedoman sistematika penulisan karya tulis berfungsi untuk membedakan sebuah karya tulis ilmiah denan karya tulis non ilmiah. Sistematika penulisan menjadi sebuah ciri khas untuk sebuah karya tulis ilmiah. Susunannya yang sistematis akan memudahkan pembaca untuk mengenali karya tulis tersebut merupakan karya tulis ilmiah. Dengan penyusunan yang sistematis pembaca juga akan lebih mudah untuk memahami isi dari sebuah karya tulis ilmiah.

Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Sebuah karya tulis ilmiah disusun berdasarkan sistematika penulisan. Sitematika penulisan karya tulis ilmiah memiliki struktur yang harus diikuti. Secara umum struktur penulisan karya tulis ilmiah terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian penutup. Untuk bagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel. Selanjutnya untuk bagian isi terdiri dari 3 bab yaitu bab pendahuluan, bab isi dan bab penutup. Bab pendahuluan terbagi lagi menjadi 5 sub pembahasan yaitu latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan manfaat atau kegunaan masalah. Dalam bab pembahasan terdiri dari kajian teori dan pembahasan. Pada bab penutup terdiri kesimpulan serta kritik dan saran. kemudian untuk bagian penutup terbagi menjadi 2 bagian yaitu daftar pustaka dan lampiran. Struktur penulisan tersebut harus terpenuhi dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah. Oleh sebab itu seorang akademisi harus memahami struktur-struktur penulisan tersebut.

Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Selain menulis sesuai dengan struktur penulisan dalam sistematika penulisan, seorang akademisi maupun jasa penulis artikel juga perlu memperhatikan format penulisan sebuah karya tulis ilmiah. Dalam sistematika penulisan terdapat format penulisan yang harus dipatuhi agar karya tulis ilmiah tersusun dengan rapi dan enak. Secara umum format penelitian dalam sistematika penulisan terdiri dari sebagai berikut:

  1. Jenis font dan ukuran font

Penulis tidak bisa menentukan font yang digunakan sesuka hati. Untuk jenis font yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah telah disepakati dengan menggunakan font jenis times new roman. Ukuran font secara umum juga disepakati dengan menggunakan ukuran 12pt.

  1. Spasi

Jarak antar kalimat pada penulisan karya tulis ilmiah telah ditentukan yaitu 1,5 dan 2 spasi. Penggunakan jarak antar kalimat yang telah ditentukan ini berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk membaca karya tulis ilmiah tersebut. Jika jaraknya terlalu sempit maka pembaca akan kesulitan untuk membacanya. sebaliknya jika jaraknya terlalu lebar juga akan merusak tampilan dari karya tulis ilmiah terssebut

  1. Margin dan rata kiri kanan

margin yang digunakan secara umum untuk penulisan karya tulis ilmiah adalah top 3cm, right 3cm, bottom 3cm dan left 4cm. penataan tulisan juga harus menggunakan rata kanan kiri.